Minggu, 20 Mei 2012

Tugas Pengembangan Diri semester 4


MAKALAH
PENGEMBANGAN DIRI
Menjawab Pertanyaan Wawancara Kerja
dengan Taktis, Cerdas, dan Optimis






Disusun Oleh :
Hasan Shodiq ( D1510032 )


PROGRAM STUDI D-3 MANAJEMEN ADMINISTRASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
TAHUN 2012


KATA PENGANTAR

          Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul:
“Menjawab Pertanyaan Wawancara dengan Taktis, Cerdas dan Optimis”
Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan dan hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini, semoga bantuannya mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa.
Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih dari jauh dari kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, penulis telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat selesai dengan baik dan oleh karenanya, penulis dengan rendah hati dan dengan tangan terbuka menerima masukan, saran dan usul guna penyempurnaan makalah ini.
Semoga materi ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan pemikiran bagi pihak yang membutuhkan, khususnya bagi penulis sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai, Amiin.
                                                                                                                  Surakarta, 6 Mei 2012

                                                                                                                             Penulis
                                                                                                                        Hasan Shodiq


BAB I
PENDAHULUAN
1.1              Latar Belakang Masalah
Wawancara kerja sering dianggap suatu hal yang mengkhawatirkan bagi pelamar kerja. Karena tes wawancara inilah yang paling sering menentukan seseorang bisa diterima kerja atau tidak dalam suatu perusahaan. Hal ini menjadi "menakutkan", karena sebagian besar pelamar kerja tidak tahu pertanyaan apa saja yang sering dilontarkan oleh pewawancara dari suatu perusahaan.
Umumnya orang menganggap bahwa sebuah wawancara (kerja) tidak dapat dipersiapkan seperti layaknya sebuah tes atau ujian. Akan tetapi walau bagaimanapun juga, sebuah persiapan itu sangat penting dilakukan untuk memaksimalkan kesempatan meraih sukses. Dalam tahap ini tidak ada gunanya gugup dalam sebuah wawancara, walaupun ini adalah hal yang wajar. Tapi akan lebih mudah untuk mengatasi ketegangan jika anda lebih siap, anda tidak akan membuang terlalu banyak waktu untuk berfikir, dan akan lebih mudah bagi anda menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam wawancara.
Dalam banyak kasus, kurangnya persiapan akan membuat rasa Percaya diri jadi terkikis. Bahkan jika Anda sudah beruntung dengan menjadi kandidat favorit dan hampir bisa dipastikan akan meraih posisi yang Anda kejar, tetap saja Anda perlu lakukan persiapan untuk perbesar kemampuan Anda dalam menegosiasikan gaji.
Meski anda merasa pintar dan brilian, jangan terlalu yakin bahwa semua pintu perusahaan akan terbuka secara otomatis untuk anda. Sebab kenyataannya, orang-orang seperti ini seringkali gagal dalam wawancara. Alasannya? tidak smart dan taktis dalam menjawab pertanyaan.
Saya sebagai mahasiswa yang masih duduk di bangku kuliah belum pernah melakukan wawancara (kerja) tersebut, tetapi setelah membaca buku-buku materi dan browsing lewat internet, saya telah sedikit tahu bagaimana cara menjawab pertanyaan saat wawancara (kerja) agar tidak canggung jika waktunya nanti.
1.2              Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang, maka dapat  dibatasi masalah sebagai berikut ;
A.    Persiapan apa saja yang dibutuhkan sebelum dan saat wawancara?
B.     Pertanyaan – pertanyaan apa yang sering diajukan dalam wawancara?
C.     Tips Sukses apa saja yang ada dalam wawancara kerja?

BAB II
PEMBAHASAN
A.    Persiapan sebelum dan saat wawancara
Persiapan untuk interview ini menjadi lebih terasa pentingnya ketika kita melihat sifat dasar dari tes wawancara kerja. Dalam interview, tidak hanya Anda diminta untuk menjual (kompetensi) diri dalam lingkungan yang kompetitif, namun juga dituntut untuk bisa mengkompres bongkahan informasi yang panjang lebar serta beragam dalam bentuk yang: rapi, runtut, padat namun tetap bisa dimengerti, tidak menimbulkan konotasi negatif, serta berisi informasi yang interviewer memang ingin dengar.
Wawancara kerja secara mendasar adalah aktivitas yang jarang dilakukan, sehingga kebanyakan orang tidak cukup familiar dan tentu akan canggung dalam menghadapinya. Tidak hanya itu, kebanyakan orang Indonesia masih sungkan untuk mengatakan perihal semisal,”Saya ahli dalam melakukan A, dalam menjual XYZ”. Bagi banyak orang, tes wawancara kerja menjadikannya melakukan hal-hal/tindakan yang tidak biasa dilakukan dalam keseharian. Oleh karenanya, persiapan menjadi prasyarat yang wajib.
1. Persiapan yang harus dilakukan sebelum dan saat wawancara adalah :
1.      Buatlah sebuah riset mengenai organisasi/perusahaan dan pekerjaan tersebut
  • Cari tahu sebanyak mungkin informasi tentang organisasi yang akan anda masuki, termasuk struktur organisasi atau perusahaan, produk-produk dan servis apa yang mereka tawarkan, siapa saja pelanggan dan kompetitornya, dan dimana lokasi kantor pusatnya.
  • Pelajari secara menyeluruh deskripsi dari iklan dan posisi yang ditawarkan tersebut.
  • Uji dan tentukan fokus utama, tantangan, kendala, kesempatan, tugas-tugas dan kewajiban yang tercakup di dalamnya. Memahami semua hal tersebut di atas akan membantu anda dalam memprediksi pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan didalam wawancara dan kesiapan tersebut akan membantu memperlihatkan bahwa anda memiliki kompetensi yang tepat untuk sukses memainkan peran yang ditawarkan dalam pekerjaan ini.
2.      Ajukan pertanyaan sebelum wawancara.
Untuk membantu persiapan wawancara, bicaralah dengan contact person dalam perusahaan tersebut atau, jika anda akan berhubungan dengan perusahaan perekrutan (recruitment firm), bicaralah langsung dengan konsultan rekrutmen yang menangani lowongan tersebut. Beberapa pertanyaan yang akan membantu anda diantaranya adalah:
  • Siapakah nama-nama dari anggota tim seleksi dan apa jabatan (job title) mereka
  • Dalam format seperti apakah wawancara akan dilaksanakan?
  • Berapa lamakah wawancara tersebut akan berlangsung?
  • Apakah saya perlu menampilkan sesuatu pada saat wawancara (mis., presentasi, studi kasus)?
  • Apakah saya perlu membawa sesuatu untuk wawancara?
  • Skill, pengetahuan dan pendidikan seperti apa yang harus dimiliki oleh seorang kandidat yang ideal?
  • Adakah informasi lain mengenai posisi tersebut yang sepertinya penting untuk anda ketahui?
  • Mengapa posisi tersebut kosong?
  • Adakah informasi tertulis lain tentang departemen tersebut?
  • Adakah bagan susunan organisasi dari departemen atau tim yang mungkin akan anda masuki tersebut?
Tapi tidak semua perusahaan bersedia atau dapat menyediakan informasi ini sebelum wawancara berlangsung. Kadang pewawanca atau tim pewawancara mungkin belum akan dipilih sampai tiba hari wawancara, atau kadang perusahaan memilih untuk tidak menyebarkan informasi ini kepada para pelamar. Tidak ada salahnya menanyakan informasi ini dengan sopan dan professional.
3.      Prediksi dan siapkan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan wawancara

Para kandidat seringkali khawatir kalau-kalau pikiran mereka akan tiba-tiba kosong pada saat wawancara berlangsung. Mempersiapkan wawancara, dengan menggunakan sedikit metode dan struktur, akan membantu memengatasi ketakutan dan kekhawatiran dalam hal ini.
a)      Pelajari kembali kriteria seleksi untuk perusahaan (dan posisi) yang anda lamar.
b)      Pelajari kembali pertanyaan-pertanyaan wawancara yang bersifat tipikal atau biasa ditanyakan (mengaculah kepada contoh-contoh pertanyaan yang bersifat competency-based dan pertanyaan wawancara tradisional)
c)      Tulislah pertanyaaan-pertanyaan yang kira-kira akan diajukan, berdasarkan kriteria seleksi dan deskripsi posisi pekerjaan. Sebagai contoh, jika anda tahu bahwa leadership atau kepemimpinan adalah sebuah kompetensi yang sangat penting untuk jabatan ini, posisikan diri anda sebagai pewawancara dan pikirkan pertanyaan-pertanyaan apa sajakah yang akan dapat menguji leadership skill dari para kandidat potensial.
d)     Pikirkan jawaban ideal anda dari setiap pertanyaan diatas, buatlah catatan berisi garis besar jawaban anda dalam bentuk note singkat atau poin-poin (bullet points). Tulislah beberapa kata kunci dan kalimat kunci yang dapat memancing detail jawaban yang ada di kepala anda, sehingga anda dapat memberikan jawaban yang lengkap, relevan dan berkesan untuk pewawancara.
e)      Untuk wawancara competency-based atau wawancara behaviourally-based yang berhubungan dengan kepribadian, pikirkan mengenai pekerjaan anda sebelumnya dan bagaimana peran-peran dalam pekerjaan lama tersebut dapat menunjukkan pewawancara bahwa anda mempunyai skill/kompetensi yang mereka cari.
f)       Bahkan jika anda tidak diberikan pertanyaan bersifat competency-based atau behaviourally-based, masukkan contoh-contoh spesifik dan actual sebagai bagian dari jawaban anda karena hal ini akan memberikan bukti nyata dan dapat dengan jelas mendemonstrasikan skill, kemampuan, pengalaman, pengetahuan dan prestasi anda.
4.      Persiapkan pertanyaan untuk Pewawancara
Bertanyalah kepada pewawancara untuk menunjukkan ketertarikan anda terhadap arah dan kesuksesan perusahaan atau organisasi dimana anda melamar dan hubungkan dengan bagaimana kontribusi anda dapat menjadi sebuah nilai tambah. Pertanyaan anda harus mendemonstrasikan pengertian yang jelas dan up-to-date mengenai arah dan goal strategis dari perusahaan tersebut. Hindari pertanyaan langsung tentang gaji, jam kerja, cuti, pelamar lain dan bonus.

5.      Penampilan dan pembawaan

  • Pakaian harus pas dibadan, tidak rusak, dan disetrika dengan rapi. Paling baik mengenakan setelan jas. Sepatu, sabuk dan tas harus dalam keadaan bersih dan tidak rusak. Perhiasan, tas dan aksesori rambut yang sederhana akan lebih baik. Biasanya dasi harus terlihat professional dan konservatif. Hindari dasi dengan motif terlalu mencolok, motif kartun atau bersifat humor, dan kotor atau bernoda.
  • Simpan dan matikan semua aksesori elektronik (handphone, pager, dll). Matikan juga alarm di jam tangan anda.
  • Jaga penampilan anda untuk selalu bersih, rapi, dan sederhana. Perhatikan detail yang mungkin terjadi seperti rambut yang terjuntai, cat kuku yang rusak dan kuku tangan yang kotor. Pastikan aftershave / parfrum yang anda kenakan tidak menyengat karena ada orang yang sangat sensitive terhadap bau-bauan dari produk semacam itu.
6.      Mengawali  wawancara dengan percaya diri

  • Wawancara dapat dikatakan berhasil atau gagal hanya dalam lima menit pertama. Jika anda tampak percaya diri dan antusias sejak awal, jawaban-jawaban yang anda ungkapkan kemungkinan besar akan mendapat penilaian positif, karena persepsi tentang informasi yang diterima oleh seseorang seringkali diwarnai oleh perasaan atau kesan yang mereka dapatkan dari anda.
  • Bahasa tubuh anda juga memberikan pesan-pesan tertentu terhadap pewawancara. Ketika anda menyapa pewawancara sapalah dengan senyuman dan jabatan tangan yang percaya diri dan ramah. Jabatan tangan yang lemah dapat memberikan impresi tentang orang yang kurang tegas atau kurang percaya diri.
  • Ingatlah bahwa pewawancara juga manusia, jadi bicaralah kepada mereka. Perhatikan respon mereka, monitor bahasa tubuh mereka, pikirkan mengenai perspektif mereka. Coba untuk menikmati pengalaman ini! Kontak mata dan senyum yang tulus akan membantu anda dalam proses ini.
  • Tunggulah sampai dipersilahkan terlebih dahulu, sebelum anda duduk.
  • Jaga kontak mata yang pantas selama wawancara berlangsung. (Jangan menatap terlalu berlebihan atau terlalu sering membuang pandangan. Lihat ke arah pewawancara)
  • Dengarkan apa yang disampaikan oleh pewawancara anda tentang perusahaan dan peran yang akan anda jalankan di dalamnya. Cobalah untuk selalu memperlihatkan ketertarikan anda terhadap posisi tersebut.
7.      Menjawab pertanyaan

  • Dengarkan dengan baik pertanyaan (para) pewawancara dan klarifikasi pertanyaan yang diajukan jika anda tidak mengerti. Anda tidak akan dapat menjawab dengan tepat jika tidak memahami pertanyaan yang diajukan. Pendekatan “bucket approach” (mis., mengatakan semua yang anda ketahui seputar pertanyaan tersebut) jarang dapat menjawab pertanyaan dengan tepat. Cari tahu pertanyaan yang lebih spesifik sehingga anda dapat menjawabnya lebih tepat dan terarah.
  • Cobalah untuk menghubungkan jawaban anda dengan perusahaan dan requirement atau syarat dari posisi yang anda lamar (mis., untuk menjawab pertanyaan mengenai teamwork skill, berikanlah contoh-contoh yang mendemonstrasikan skill anda lalu hubungkan dengan kemampuan teamwork yang dibutuhkan dalam posisi tersebut.
8.      Akhiri wawancara anda dengan percaya diri

Ajukan pertanyaan cerdas yang anda persiapkan sebelum wawancara berlangsung, seperti pada banyak kasus, pewawancara akan memberikan anda kesempatan untuk mengajukan pertanyaan atau memberikan komentar atau tanggapan di akhir wawancara. Jika anda punya hal penting untuk ditambahkan mengenai kecocokan anda dengan posisi yang ditawarkan, sampaikanlah disini.
Jika ada hal-hal tertentu yang anda cari dalam suatu pekerjaan dan belum disebutkan dalam wawancara, tanyakanlah. Sebagai contoh:
  • Adakah hal-hal yang harus saya pelajari?
  • Bagaimanakah performa saya diukur?
  • Sebagaimana kuat oposisi perusahaan anda? (Anda harus sudah mencari tahu siapa competitor utama mereka)
  • Adakah hal-hal yang unik mengenai jabatan yang anda lamar dalam perusahaan tersebut?
  • Apakah rencana masa depan perusahaan?
  • Induksi dan training apa saja yang biasa diadakan?
B.     Pertanyaan yang sering diajukan dalam wawancara
Berikut ini adalah 17 pertanyaan yang paling sering diajukan dalam wawancara kerja, beserta cara menjawabnya dengan cerdas. Meskipun begitu, bukan berarti Anda mutlak menjawab pertanyaan seperti ini. Anda bisa menyesuaikan atau mengembangkannya sendiri, sesuai dengan pengalaman atau kondisi Anda saat ini.
Pertanyaan 1: "Tolong jelaskan tentang diri Anda?"
Contoh jawaban yang paling baik: Saya pernah bekerja di bidang costumer service selama 3 tahun. Dalam pekerjaan terakhir, saya mempunyai tim yang berangotakan 5 orang, saya memiliki kemampuan komunikasi yang sangat baik dan kemampuan antarpersonal, dan itulah yang memungkinkan saya bekerja dengan orang banyak pada beragam tingkatan. Latar belakang saya meliputi pengalaman kerja di perushaan besar dan kecil. Keunggulan saya adalah kemampuan organisasi dan mengkoordinasikan proyek untuk memastikan agar tenggat waktu terpenuhi.
Jawaban ini cukup baik karena menyajikan ringkasan yang baik tentang apa yang harus Anda tawarkan. Si pewawancara mengetahui berapa tahun pengalaman Anda, jenis perusahaan di mana Anda pernah bekerja, dan apa ang menjadi keunggulan Anda berkaiitan dengan pekerjaan itu. Jawaban itu juga menunjkkan kombinasi ang baik antara pengetahuan Anda, watak kepribadian dan kemampuan Anda.
Pertanyaan 2: "Mengapa Anda meninggalkan atau berniat meninggalkan pekerjaan terakhir Anda?"
Contoh jawaban yang paling baik: Perusahaan melakukan reoganisasi, dan bagian saya dihapus. Pekerjaan mulai membingungkan, dan itu tidaklah sesuatu yang mengejutkan. Saya menyukai pekerjaan dan orang-orang yang bekerja dengan saya, sehingga saya berharap hal ini jangan sampai mempengaruhi kami, tetapi sayangnya kami semua harus pergi. Saya akan mencari pekerjaan yang sama dengan pekerjaan itu.
Inilah jawaban yang terbaik, karena memiliki nada yang mantap. Anda tidak mengharapakan situasi ini terjadi. Anda memberikan penjelasan yang sederhana namun dapat dimengerti, dengan keputusan Anda terhadap situasi yang tidak menguntungkan.
Pertanyaan 3: "Mengapa Anda ingin bekerja di perusahaan ini?"
Contoh jawaban yang paling baik: Saya melakukan riset dan memilih perusahaan-perusahaan yang paling membuat saya tertarik, dan perusahaan Anda berada di puncak daftar saya. Saya melakukan riset berdasarkan reputasi perusahaan, realibilitas produk, dan stabilitas industri. Demikian juga bagaimana karyawan-karyawan mereka memandang pekerjaan di perusahaan itu. Saya melakukan pekerjaan terbaik saya saat tujuan dan nilai-nilai saya selaras dengan tujuan dan nilai-nilai perusahaan itu. Saya tahu saya dapat menyesuaikan diri dengan budaya kerja perusahaan dan memilki banyak kontribusi.
Inilah jawaban yang paling kuat,karena menggambarkan perencanaan dan kontrol dari diri Anda. Bukan sekedar "ada lowongan, saya melamar". Anda menunjukkan bahwa Anda mengetahui apa yang Anda inginkan dan bagaimana Anda mendapatkannya. Anda memilih perusahaan ini dengan melakukan suatu riset dan memeriksa bagaimana karyawan menilai perusahaan ini. Jawaban ini menunjukkan keyakinan pada keahlian dan kemampuan Anda untuk menyesuaikan diri dengan budaya kerja perusahaan tersebut. Namun perlu Anda ingat, Anda jangan terlalu berlebihan, karena bisa menimbulkan masalah besar seperti halnya kekurangan percaya diri.
Pertanyaan 4: "Apa tujuan yang hendak Anda capai?"
Contoh jawaban yang paling baik: Saya membagi tujuan ke dalam tujuan-tujuan jangka pendek, dengan tujuan jangka panjang. Saat ini saya mencari sebuah posisi dalam sebuah perusahaan dengan catatan prestasi yang solid. Saya ingin memberikan kontribusi pengalaman-pengalaman saya di bidang ini. Tujuan jangka panjang akan berpengaruh pada perjalanan karir yang ada di perusahaan ini. Singkatnya, saya ingin berkembang secara pasti dalam sebuah perusahaan.
Jawaban ini sangat bisa diterima, karena ini adalah pertanyaan terbuka, tidak ada jawaban benar ataupun salah. Jawaban ini adalah terbaik karena ia terbuka bagi kesempatan-kesempatan yang memberikan ruangan bagi pertumbuhan, namun tidak membuat tujuan-tujuan Anda tampak tidak realistis, kaku, atau spesifik.
Pertanyaan 5: "Apa keunggulan Anda?"
Contoh jawaban yang paling baik: Keunggulan saya adalah perpaduan antara keahlian teknis dan kemampuan untuk bekerja dengan berbagai pelanggan. Saya memandang diri saya seorang ahli pengumpul data, tetapi apa yang membuat daya saing saya adalah kemampuan bekerja secara langsung dengan para pelanggan dan mencari akar persoalan. Saya mampu membagi masalah-masalah kompleks menjadi konsep dengan bahasa yang sederhana dan dapat dimengerti oleh para pelanggan.
Ini adalah jawaban yang paling kuat, karena ia memberikan gambaran yang luas tentang apa yang Anda bawa untuk posisi tersebut. Bukan hanya yang disyaratkan keahlian teknis-tetapi juga nilai tambah dari kemampuan Anda untuk bekerja secara langsung dengan konsumen. Demikian juga kemampuan yang kuat untuk menyampaikan informasi teknis dalam konteks makna yang sederhanadalam ketatnya persaingan kerja. Sangatlah perlu bagi Anda memikirkan keunggulan Anda lebih dari sekedar memenuhi kualifikasi. Apalagi yang dapat Anda tawarkan yang tidak dapat ditawarkan oleh kandidat lain.
Pertanyaan 6: "Apa kelemahan terbesar Anda?"
Jawaban yang paling baik: Kelemahan bukan sesuatu yang saya risaukan. Saya tahu, saya dapat meningkatkan kesabaran saya di saat bekerja dengan orang-orang yang tidak memiliki kesamaan langkah dengan saya. Yang saya lakukan sekarang adalah dengan cara membantu rekan-rekan tim yang memiliki masalah. Saya justru dapat bergerak lebih maju daripada menjadi seorang yang frustasi dan akhirnya tidak mampu melakukan apa-apa.
Di dalam jawaban ini terdapat penjelasan-penjelasan yang sangat jujur. Saat pemikiran ke depan tertuang dalam jawaban ini. Jawaban ini juga menunjukkan keinginan Anda untuk memperbaiki dan tindakan nyata apa yang Anda butuhkan untuk menyelesaikan persoalan dalam pekerjaan.
Pertanyaan 7: "Kapan Anda pernah merasa sangat termotivasi?"
Contoh jawaban yang paling baik: Tahun lalu saya terlibat dalam sebuah proyek yang sangat mengasyikkan. Saya ditugaskan untuk bekerja dalam sebuah tim, dan kami harus melakukan perombakan tenytang sebuah produk yang tidak mendapat sambutan hangat dari para konsumen. Saya harus bangun pagi-pagi sekali untuk memikirkan bagaimana cara yang kreatif untuk menyelesaikan masalah ini. Bagian terbesar yang paling istimewa adalah tim yang bekerja dengan saya. Tim ini dan pemecahan masalah yang kreatif adalah hal yang paling berkesan dalam memberikan motivasi kepada saya.
Jawaban ini sangat kuat karena dipaparkan dengan spesifik. Anda dapat merasakan antusiasme, motivasi yang kuat dan kepuasan. Coba Anda pikirkan saat Anda terakhir kali merasa termotivasi. Nah, bagaimana rasanya
Pertanyaan 8: "Bagaimana Anda menggambarkan kepribadian Anda?"
Contoh jawaban yang baik: Saya orang yang memiliki motivasi yang tinggi jika menemui masalah dan tantangan yang menurut saya baru saya alami. Saya dapat "berlari" lebih kencang dari siapapun yang saya kenal. Saya memiliki catatan kesuksesan yang telah terbukti dalam hal menepati tenggat waktu. Sikap saya terhadapa pekerjaan adalah apapun akan ditempuh, agar pekerjaan selesai dengan baik. Siapapun orang yang pernah bekerjasama dengan saya dalam sebuah tim akan mengatakan bahwa saya orang sangat mendukung semangat tim.
Jawaban ini sangat tepat. Anda harus selalu ingat, setiap anda menjelaskan keunggulan Anda, harus disertai dengan bukti yang nyata, dan tidak hanya mementingkan diri Anda sendiri. Anda berhasil karena ada orang lain yang mendukung Anda, Anda harus menyadari hal itu.
Pertanyaan 9: "Apakah Anda pernah dipecat?
Contoh jawaban yang baik: Salah seorang anggota tim kerja  melapor kepada saya,bahwa telah melakukan kesalahan yang fatal, sehingga menyebabkan kerugian perusahaan yang cukup besar. Karena saya adalah atasannya, kami berdua dipecat. Pada awalnya saya pikir ini tidak adil, namun saya menyadari bahwa orang itu berada di bawah pengawasan saya, dan saya bertanggung jawab penuh atas apa yang terjadi. Saya telah meletakkan kejadian itu di belakang, dan kini saya sedang melangkah ke depan untuk mencari peluang baru.
Jawaban yang singkat dan jujur, itulah yang dicari dari suatu perusahaan. Ini tentu bukan suatu kebanggaan, namun dari pihak pewawancara lebih cenderung menilai dari sisi kejujuran Anda, Anda menyadari dan berusaha untuk tetap maju. Perlu diketahui, perusahaan lebih sulit mencari karyawaan yang jujur, daripada karyawan yang pintar.
Pertanyaan 10: "Pengalaman apa yang Anda milki, sehingga Anda merasa memenuhi syarat untuk posisi ini?"
Contoh jawaban yang paling baik: Dengan pengalaman empat tahun bekerja di bidang elektronika, saya telah bekerja pada tipe-tipe sistem yang dibutuhkan bagi pekerjaan ini. Keunggulan saya adalah pada keahlian kepemimpinan yang saya miliki. Saya telah menjdi pengawas para teknisi dengan jadwal. Jika Anda bertanya pada para anggota tentang diri saya, mereka akan mengatakan saya selalu ada manakala mereka membutuhkan saya. Saya sangat mudah beradaptasi dan telah bekerja sampai 70 jam dalam sepekan sehingga kami dapat menepati tenggat waktu.
Ini adalah jawaban yang paling kuat. Jawaban ini memberikan gambar yang luas tentang diri Anda dan bagaimana keahlian-keahlian yang Anda punya akan memenuhi apa yang ditanyakan oleh pewawancara. Di siini dijelaskan contoh dari kelebihan Anda di bidang teknologi, keahlian kepemimpinan dan kesediaan Anda untuk melakukan "apa pun agar pekerjaan Anda selesai dengan baik." Adanya dukungan dari pihak ketiga dari orang-orang yang pernah bekerjasama dengan Anda sangat membantu Anda. 
Pertanyaan 11: "Mengapa begitu lama Anda baru menemukan sebuah pekerjaan?"
Contoh jawaban yang baik: Saya benar-benar tidak yakin. Saya punya latar belakang yang sangat bagus dengan pengalaman empat tahun di industri ini dan pengetahuan mengenai beberapa program perangkat lunak. Saya tahu bahwa di luar sana banyak yang memilki keahlian yang serupa, namun yang membedakan saya adalah kemampuan saya dalam menjalin hubungan dan bekerja dengan peleanggan dari beragam latar belakang. Dengan memilki kombinasi keahlian teknis dan keahlian bergaul dengan orang telah membantu saya untuk maju.
Ini adalah jawaban yang paling jujur,jawaban ini juga mengelak dari pertanyaan dan fokus pada apa yang Anda tawarkan, khusunya apa yang membedakan diri Anda dari semua orang lain yang sedang melamar pekerjaan. Membicarkan tentang apa yang dapat Anda berikan pada pekerjaan ini, bukannya apa yang telah Anda tempuh untuk sampai pada tahap tes wawancara ini adalah sebuah teknik yang baik.
Pertanyaan 12: "Bagaimanakah atasan Anda sekarang atau mantan atasan Anda akan memberikan gambaran tentang kinerja Anda?"
Contoh jawaban yang baik: Saya dan atasan saya yang terakhir memiliki kepribadian yang berbeda, dan kadang hal itu menimbulkan konflik. Saya pikir dia akan mengatakan bahwa di atas semua itu adalah seorang profesional dalam hal berhubungan dengan pelanggan, baik internal maupun eksternal. Dia juga akan mengatakan kepada Anda bahwa saya menepati semua tenggat waktu yang diberikan.
Jawaban ini cukup baik, karena menunjukkan adanya keahlian dalam berkomunikasi dan bergaul dengan orang lain.dan orang adalah sosok yang dapat diandalkan dan menepati tenggat waktu, yang mana itu adalah suatu hal yang baik, tapi akan lebih sempurna jika diperkuat dengan contoh.
Pertanyaan 13: "Apa yang Anda ketahui tentang perusahaan ini?"
Contoh jawaban yang baik: Saya telah melakukan riset atas perusahaan ini dan memeriksa tujuan yang Anda nyatakan beserta ide-idenya, nilai-nilai dan prinsip-prnsip yang Anda dukung.Saya sangat akrab dengan produk Anda dan perusahaan pesaing Anda. Saya meneliti latar belakang kedua orang pendiri perusahaan ini dan menyusuri jejak karirdan keberhasilan mereka. Saya tahu saya sangat tertarik untuk bergabung dengan perusahaan ini. 
Jawaban ini sangat baik, karena sekaligus mendemonstrasikan kemampuan yang dimiliki,bukan hanya melakukan riset atas perusahaan tersebut, namun menggali lebih dalam tentang pendirinya,pesaingnya,produk-produk mereka. 
Pertanyaan 14:"Coba Anda gambarkan gaya kepemimpinan Anda?
Contoh jawaban yang baik: Jika Anda menanyakan kepada anggota tim kerja saya, mereka akan megatakan bahwa saya adalah orang yang akrab dan terbuka. Saya berusaha untuk selalu ada. Tujuan saya adalah untuk mengenali kekuatan orang-orang. Baru-baru ini saya mempromosikan seseorang anggota tim yang mulanya adalah seorang karyawan yang bermasalah,namum melalui suatu pelatihan secara pribadi dari saya, disertai dengan kemauan dari dirinya untuk menambah waktu, kini dia telah menjadi seorang yang berhasil.
Jawaban ini sangat kuat,karena memberikan contoh spesifik dan dukungan tidak langsung dari tim Anda. Ini merupakan teknik yang baik untuk digunakan manakala Anda sedang menjawab sebuah pertanyaan subjektif seperti pertanyaan ini. Hal ini juga menunjukkan adanya sebuah komitmen yang tulus pada anggota tim kerja dan membiarkan mereka tahu bahwa pekerjaaan mereka dihitung dalam gambaran yang lebih luas dan memberikan contoh spesifik tentang bagaimana Anda melakukannya.
Pertanyaan 15: "Bagi Anda hal apakah yang terpenting dalam suatu pekerjaan/ perusahaan?"
Contoh jawaban yang baik: Hal yang pertama kali saya cari adalah kepuasan kerja. Maksud saya adalah sebuah perasaan bahwa pekerjaan saya ini faktanya adalah penting. Saya juga mencari pekerjaan yang memiliki peluang untuk berkembang. Saya ingin tumbuh bersama perusahaan itu. Saya ingin membina hubungan yang menyenangkan dengan teman-teman sekerja saya. Saya menghabiskan banyak waktu pada pekerjaan saya dan ingin hal itu menjadi sebuah pengalaman yang baik.
Jawaban ini sangat kuat karena menawarkan nilai-nilai lebih luas. Kepuasan kerja menduduki nilai bagi hampir semua pelamar kerja. Karena Anda menerangkan arti kepuasan kerja bagi Anda, pewawancara memiliki ide yang lebih baiktentang minat karir Anda. Bacalah pada iklan lowongan kerja dan tentukanlah nilai-nilai apa yang terpenting di perusahaan tersebut. Ini adalah peluang untuk membuat pewawancara mengetahui bahwa Anda akan "merasa cocok" dan menikmati pekerjaan di sana.
Pertanyaan 16: "Mengapa kami harus menerima Anda?"
Contoh jawaban yang baik: Jika Anda bandingkan antara kualifikasi yang saya miliki dengan persyaratan yang Anda butuhkan, akan Anda lihat bahwa saya orang yang sangat cocok untuk menduduki posisi tersebut. Anda sedang mencari seseorang yang memiliki pengalaman bertahun-tahun dan keahlian yang saya miliki di bidang ini, disamping itu saya memiliki keahlian menulis yang sangat baik. saya mempunyai kemampuan untuk bekerja dengan beragam orang dari semua lapisan.
Ini adalah jawaban yang paling kuat. Cara terbaik untuk mempengaruhi pewawancara bahwa Anda adalah orang terbaik untuk menduduki pekerjaan itu adalah dengan menampilkan diri sebagai orang yang paling cocok dengan persyaratan yang diperlukan sedekat mungkin. Buatlah agar mereka mengetahui bahwa Anda adalah orang yang cocok dengan mengatakan kepada mereka tentang keahlian-keahlian Anda, khususnya pada area-area spesifik yang dibutuhkan.
Pertanyaan 17: "Berapa gaji yang Anda minta untuk posisi ini?"
Contoh jawaban yang paling baik: Saya benar-benar membutuhkan informasi yang lebih dalam lagi tentang pekerjaan ini dan tunjangan-tunjangan lainnya sebelum saya bisa menyatakan angkanya. Saya rasa setelah saya mendapatkan fakta-faktanya kita dapat membuat kesepakatan soal angkanya. Bisakah Anda memberitahukan saya rentang gaji yang telah Anda anggarkan untuk posisi ini?
Ini adalah inti pertanyaan dari semua wawancara kerja. Pertanyaan ini bisa meluluskan Anda atau menggagalkan Anda. Jawaban ini adalah yang paling kuat karena Anda menunda menjawab perbincangan soal gaji itu hingga tersedia fakta-fakta yang lebih banyak. Pihak pemberi kerja pun juga diberi beban dengan menanyakan berapa rentang yang telah dianggarkan. Sebelum Anda memiliki pemahaman yang menyeluruh mengenai tanggung jawab pekerjaan tersebut dan rentang gaji yang yang dibuat bagi seseorang yang memiliki latar belakang pengalaman seperti Anda, Anda tidak bisa memberikan angka yang akurat kepada pewawancara.
C.    Tips Sukses dalam wawancara kerja
Keberhasilan dalam wawancara bukan semata-mata karena peristiwa yang terjadi secara spontan, akan tetapi ada beberapa kiat-kiat untuk mencapainya agar kita sukses dan bia diterima di perusahaan yang kita inginkan. Ada beberapa cara dalam mengahadapi wawancara kerja, dibawah ini saya akan mengemukakan beberapa tips yang saya temukan, tips-tips itu antara lain :
1. Ceritakan tentang diri anda
Erina Collins, seorang agen rekruitmen di Los Angeles menyatakan seringkali ada perbedaan yang mengejutkan antara ketika kita membaca lamaran seseorang dengan saat berhadapan dengan si pelamar.“Pengalaman menunjukkan, surat lamaran yang optimis tidak selalu menunjukkan bahwa pelamarnya juga sama optimisnya,” kata Erina. Ketika pewawancara menanyakan hal yang sederhana seperti “Di mata anda, siapa anda?” atau “Ceritakan sesuatu tentang anda”, banyak pelamar menatap pewawancaranya dengan bingung dan lalu seketika menjadi tak percaya diri.
“Saya merasa biasa-biasa saja” atau “tak banyak yang bisa saya ceritakan tentang diri saya” seringkali menjadi jawaban yang dipilih pelamar sebagai upaya merendahkan diri. Selama ini banyak artikel karir konvensional yang menyarankan agar anda sebaiknya merendahkan diri sebisa mungkin, sebagai upaya mencuri hati si pewawancara. Tapi ini jaman modern. Jawaban yang terlalu merendah dan banyak basi-basi hanya menunjukkan bahwa anda sebenarnya tidak yakin dengan diri anda. Dan perusahaan masa kini tidak butuh karyawan seperti itu,” tegas Erina.
Pengalaman Eliana Burthon, staf  humas sebuah hotel berbintang di New York mungkin menarik untuk disimak. Ketika pewawancara memberinya satu menit untuk bercerita tentang dirinya, Eliana mengatakan “Saya Eliana Burthon, anak pertama dari lima bersaudara. Sejak SMA, saya aktif di Koran sekolah. Disitu saya menulis, mewawancarai orang-orang di sekitar saya dan berhubungan dengan mereka. Dari situ saya sadar alangkah menariknya bisa bertemu dengan orang banyak, berdiskusi dan mengetahui banyak hal dari mereka. Diluar itu, saya senang musik, membaca dan traveling. Ketika kuliah, saya sering menulis pengalaman jalan-jalan saya, atau sekedar memberi referensi kaset yang sedang laris untuk koran kampus saya. Meski tak memberikan jawaban yang berbunga-bunga, apa yang diungkapkan Eliana tentang dirinya menunjukkan bahwa dirinya terbuka, ramah dan punya rasa ingin tahu. “Jawaban itu cerdas dan efektif untuk menggambarkan bagaimana dia menyatakan secara implisit bahwa dirinya merasa layak ditempatkan di posisi yang diincarnya. Pewawancara butuh jawaban seperti itu. Cukup singkat, tapi menunjukkan optimisme yang alamiah,” kata Erina Collins.
Kalau anda dipanggil untuk wawancara, sebisanya persiapkan diri dengan baik. Rasa percaya diri dan menunjukkan bahwa anda menjadi diri sendiri adalah yang terpenting. Pewawancara tidak butuh jawaban yang berbunga-bunga, berapi-api apalagi munafik. Pada kesempatan pertama, mereka biasanya ingin melihat bagaimana si pelamar menghargai diri sendiri. Sebab itu, buatlah beberapa poin tentang kemahiran anda, hal-hal yang anda sukai dan inginkan untuk masa depan anda. Kalau telah menemukan poin -poin itu, berlatihlah mengemukakan semua itu dalam sebuah jawaban singkat yang cerdas dan optimis.
2. Hati-hati pertanyaan jebakan
Siapapun idealnya tak suka menjawab pertanyaan-pertanyaan yang memojokkan. Tapi begitulah kenyataannya ketika anda diwawancara. Seringkali banyak hal tak terduga yang dilontarkan si pewawancara dan membuat anda seringkali kelepasan bicara. Dalam hal ini, Erina memberi contoh pengalamannya ketika mewawancarai seorang pelamar tentang mengapa ia memutuskan pindah kerja.
“Ketika itu saya tanya ‘apa yang membuat anda memutuskan pindah kerja? tadi anda bilang, lingkungan kerjanya cukup nyaman kan?’ dan pelamar itu menjawab ‘saya tidak suka bos saya. Seringkali ia membuat saya jengkel dengan pekerjaan-pekerjaan tambahan dan itupun tidak membuat gaji saya naik. ’Saya lalu berpikir, apa yang akan dia katakan jika suatu saat keluar dari perusahaan saya tentulah tak beda buruknya dengan apa yang dia ungkapkan pada saya tentang perusahaan lamanya,” ungkap Erina.
Poinnya, taktislah dalam memberi jawaban. Jangan pernah memberi jawaban yang menjelekkan tempat kerja anda yang lama atau apapun yang konotasinya negatif. Lebih baik kalau anda menjawab “saya menginginkan ritme kerja yang teratur dan terjadwal. Mengenai gaji, sebenarnya di tempat kerja yang lama tak ada masalah, tapi tentu saya senang kalau ada peluang untuk peningkatan gaji.” Atau kalau anda ditanya tentang kelemahan anda, lebih baik tidak menjawab “saya sering telat dan lupa waktu.” Tetapi jawablah lebih taktis, misalnya “kadang saya memang pelupa, tetapi beberapa waktu ini sudah membaik karena saya selalu mencatat segalanya di buku agenda.” atau “saya sering kesal kalau kerja dengan rekan yang lamban, tetapi sebisanya kami berdiskusi bagaimana caranya menyelesaikan kerja dengan
lebih cepat.”
Dalam wawancara, si pewawancara selalu berupaya mengorek sedapat mungkin tentang kepribadian pelamar. Kadang pertanyaan sepele seperti “Sudah punya pacar? Ada niat menikah dalam waktu dekat?” sering ditanggapi buru-buru oleh si pelamar dengan menjawab misalnya “Sudah, rencananya kami akan menikah akhir tahun ini.” Padahal, menurut Erina, jawaban itu bisa jadi penutup peluang kerja anda. “Perusahaan selalu ingin diyakinkan bahwa calon karyawannya hanya akan fokus pada pekerjaan mereka, terutama pada awal masa kerja. Jawaban bahwa anda akan menikah dalam waktu dekat justru menunjukkan bahwa perusahaan bukanlah fokus anda yang sebenarnya, tetapi hanya seperti selingan,” ujar Erina sambil menambahkan bahwa akan lebih baik kalau anda menjawab “sudah, tapi sebenarnya saya ingin mempunyai pengalaman kerja yang cukup sebelum memutuskan untuk menikah.”
3. Semangat dan bahasa tubuh
Dalam wawancara kerja, penampilan memang bukan nomor satu tetapi menjadi pendukung yang ikut menentukan. Karena itu selain berpakaian rapi, tidak seronok, mencolok atau banyak pernik, tunjukkan bahasa tubuh yang baik. Jangan pernah melipat tangan di dada pada saat wawancara, karena memberi kesan bahwa anda seorang yang kaku dan defensif. Idealnya, tangan dibiarkan bebas untuk mengekspresikan kata-kata anda, tentu saja dengan tidak berlebihan.
Selama wawancara berlangsung, buatlah kontak mata yang intens. Pelamar yang sering membuat kontak mata menunjukkan keinginan untuk dipercaya serta kesungguhan memberikan jawaban. Rilekslah dan sesekali tersenyum untuk menunjukkan bahwa anda pribadi yang hangat. Umumnya, perusahaan menyukai pelamar yang menyenangkan. Kurangi kata-kata “saya merasa…” atau “saya kurang…” dan sebaiknya gunakan “saya pikir…”, “menurut pendapat saya..”, “saya yakin…”, “saya optimis…”. Kata-kata “saya merasa …” atau “saya kurang…” mengesankan anda lebih sering menduga, menggunakan perasaan, tidak terlalu percaya diri dan tidak menguasai persoalan.
4. Cara berpakaian yang baik dalam wawancara
Berpakaian yang “baik” dalam wawancara memang tidak dapat digeneralisasikan karena setiap perusahaan memiliki kebiasaan- kebiasaan/budaya perusahaan yang berbeda. Cari informasi terlebih dahulu tentang perusahaan dan Bapak/Ibu yang akan mewawancarai anda. Beberapa perusahaan memiliki peraturan atau “kebiasaan” berpakaian secara formal, tetapi ada juga yang semi formal, atau bahkan ada yang bebas. Hal ini penting, agar anda tidak dilihat sebagai “orang aneh’, disesuaikan dengan posisi yang akan dilamar. Bagi pelamar pria disarankan menggunakan kemeja lengan panjang dan berdasi, tidak perlu menggunakan jas. Berpakaian rapih dan bersih, tidak kusut. Hal ini memberi kesan bahwa anda menghargai wawancara ini. Namun, ada beberapa yang perlu diingat, antara lain:
a. Berpakaian dengan warna yang tidak terlalu menyolok (mis.,mengkilap, ngejreng).
b. Bagi pelamar wanita berpakaian yang tidak terlalu ketat (rok bawah, kancing baju atasan).
c. Berpakaian dengan disain yang simple (tidak telalu banyak pernik-pernik)
d. Tidak berlebihan dalam menggunakan wangi-wangian dan perhiasan.
5. Berapa gaji yang anda minta ?
Bila dalam wawancara, Anda ditanya berapa gaji yang anda inginkan, bagaimana cara menjawab pertanyaan itu dengan baik tanpa menimbulkan kesan bahwa Anda pencari gaji tinggi atau memberi kesan berapapun imbalan yang diberikan Anda mau. Pada umumnya perusahaan sudah mempunyai rentang standar gaji untuk jabatan-jabatan yang ditawarkan. Bagi pelamar untuk posisi yang lebih tinggi dan langka biasanya memiliki kekuatan tawar menawar yang lebih tinggi. Jadi dalam menjawab pertanyaan tersebut anda harus memperoleh gambaran dulu imbalan total yang akan anda terima dalam setahun.
Imbalan total adalah gaji dan tunjangan lain yang diberikan termasuk insentif dan bonus. Selain itu perlu ditanyakan apakah imbalan yang ditawarkan itu termasuk PPH atau netto. Dalam menjawab pertanyaan tersebut jawablah imbalan yang anda harapkan setahun. Berdasarkan harga pasar yang sesuai untuk jabatan tersebut serta nilai tambah yang anda miliki. Jawablah dengan diplomatis : ” Saya berpendapat perusahaan ini pasti sudah mempunyai standar imbalan bagi jabatan ini.” Berdasarkan pengalaman yang saya miliki dan kontribusi yang dapat saya berikan pada perusahaan ini, saya mengharapkan imbalan yang akan diberikan adalah minimal Rp. …/tahun ditambah fasilitas-fasilitas lain sesuai dengan peraturan perusahaan.
Negosiasi mengenai gaji pada saat ini tidak lagi dipandang tabu oleh sebagian besar perusahaan, namun anda diharapkan mengumpulkan informasi dulu agar dapat bernegosiasi dengan baik. Nah, demikian kurang lebihnya tips-tips yang bias dipakai sebagai referensi jika anda nanti akan mempersiapkan sebuah wawancara kerja.
6. Tindak Lanjut Setelah Wawancara
Ketika seorang interview selesai maka dia akan menunjukkannya atau Anda harus dapat mengamatinya. Intinya adalah apabila penginterview telah selesai Anda jangan memperpanjang lagi sebelum meninggalkan tempat. Bagaimanapun juga Anda harus betul-betul yakin bahwa Anda telah mendapat suatu kesimpulan dari interview tersebut bahwa Anda dapat membuat suatu keputusan ketika ditawarkan pekerjaan tersebut.Segera setelah nterview selesai akam sangat baik sekali apabila Anda membuat suatu ucapan terimakasih atas waktu dan pertimbangan yang diberikan.
Hal lain yang perlu diperhatikan apabila anda telah diinterview dan diterima, namun Anda tidak mau menerimanya adalah Anda harus segera memberitahukan perusahaan tersebut dan mengucapkan terima kasih atas tawarannya. Jika Anda belum mendapatkan jawaban dalam jangka waktu yang seharusnya (seminggu atau sepuluh hari) Anda bisa menulis atau menelepon serta menanyakan apakah masih dalam proses penerimaan kerja. Hal ini cukup penting apabila Anda sudah mendapatkan tawaran pekerjaan dari tempat lain yang lebih menjanjikan.

BAB III
PENUTUP
Seberapa bagus performa seseorang pada interview akan sangat dipengaruhi oleh seberapa bagus dia menyiapkan diri untuk itu. Tidak ada jalan singkat untuk melatih kemampuan interview. Begitu Anda sudah menyiapkan jawaban yang mantap, Anda perlu duduk, melatihnya hingga lancar, dan bukan sekedar hafal. Penting sekali untuk melatih jawaban Anda keras-keras, alih-alih sekedar dilamunin dalam pikiran. Kebanyakan orang menemukan perbedaan antara apa yang mereka pikirkan dan apa yang benar-benar terucap dari pikiran itu.
Sukses Anda dalam interview sangat dipengaruhi bagaimana kemampuan dalam menjual diri dengan baik ( salesmanship ), penampilan dan pembawaan Anda, keaktifan dalam bertanya, serta yang paling penting yaitu cara Anda menjawab petanyaan dari interviewer dengan Taktis, Cerdas dan Optimis. Siap bersaing di dunia kerja? Yang penting, persiapkan diri anda dengan baik dan jangan pernah meremehkan pertanyaan sekecil apapun dalam wawancara kerja. Selamat bersaing!
Demikian yang dapat saya paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.
Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman  memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan penulisan makalah di kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya.


DAFTAR PUSTAKA

Winarti, Euis. Pengembangan Kepribadian. Jakarta, Graha Ilmu. 2007
Charles J. Stewart and wiliam B. cash, Jr , Interviewing Principles and Practices 9th edition. McGraw – Hill Higher Education. 2001
Chandra, Gregorius. Daftar Situs jurnal Ilmiah. Yogyakarta :  Andi Offset. 2003
http://watchinginfo.blogspot.com
http://garashinet.blogspot.com/2012/03/persiapan-wawancara-kerja.html
gilland-ganesha.com, buku "Sukses Mendapatkan Pekerjaan" - Anna T. Yuniarti, S.Psi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar