MAKALAH
PENGEMBANGAN DIRI
Menjawab Pertanyaan Wawancara Kerja
dengan Taktis, Cerdas, dan Optimis
Disusun
Oleh :
Hasan Shodiq ( D1510032 )
PROGRAM STUDI D-3 MANAJEMEN ADMINISTRASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
TAHUN 2012
KATA
PENGANTAR
Dengan
memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala limpahan
rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah ini
yang berjudul:
“Menjawab Pertanyaan Wawancara
dengan Taktis, Cerdas dan Optimis”
Dalam penyusunan makalah
ini, penulis banyak mendapat tantangan dan hambatan akan tetapi dengan bantuan
dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi. Oleh karena itu, penulis
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan makalah ini, semoga bantuannya mendapat balasan yang
setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa.
Penulis menyadari bahwa
dalam proses penulisan makalah ini masih dari jauh dari kesempurnaan baik materi
maupun cara penulisannya. Namun demikian, penulis telah berupaya dengan segala
kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat selesai dengan baik dan
oleh karenanya, penulis dengan rendah hati dan dengan tangan terbuka menerima
masukan, saran dan usul guna penyempurnaan makalah ini.
Semoga materi ini dapat bermanfaat dan
menjadi sumbangan pemikiran bagi pihak yang membutuhkan, khususnya bagi penulis
sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai, Amiin.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Wawancara
kerja sering dianggap suatu hal yang mengkhawatirkan bagi pelamar kerja. Karena
tes wawancara inilah yang paling sering menentukan seseorang bisa diterima
kerja atau tidak dalam suatu perusahaan. Hal ini menjadi
"menakutkan", karena sebagian besar pelamar kerja tidak tahu
pertanyaan apa saja yang sering dilontarkan oleh pewawancara dari suatu perusahaan.
Umumnya orang menganggap bahwa sebuah
wawancara (kerja) tidak dapat dipersiapkan seperti layaknya sebuah tes atau
ujian. Akan tetapi walau bagaimanapun juga, sebuah persiapan itu sangat penting
dilakukan untuk memaksimalkan kesempatan meraih sukses. Dalam tahap ini tidak
ada gunanya gugup dalam sebuah wawancara, walaupun ini adalah hal yang wajar.
Tapi akan lebih mudah untuk mengatasi ketegangan jika anda lebih siap, anda
tidak akan membuang terlalu banyak waktu untuk berfikir, dan akan lebih mudah
bagi anda menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam wawancara.
Dalam
banyak kasus, kurangnya persiapan akan membuat rasa Percaya diri jadi terkikis.
Bahkan jika Anda sudah beruntung dengan menjadi kandidat favorit dan hampir
bisa dipastikan akan meraih posisi yang Anda kejar, tetap saja Anda perlu
lakukan persiapan untuk perbesar kemampuan Anda dalam menegosiasikan gaji.
Meski
anda merasa pintar dan brilian, jangan terlalu yakin bahwa semua pintu
perusahaan akan terbuka secara otomatis untuk anda. Sebab kenyataannya,
orang-orang seperti ini seringkali gagal dalam wawancara. Alasannya? tidak smart
dan taktis dalam menjawab pertanyaan.
Saya
sebagai mahasiswa yang masih duduk di bangku kuliah belum pernah melakukan
wawancara (kerja) tersebut, tetapi setelah membaca buku-buku materi dan
browsing lewat internet, saya telah sedikit tahu bagaimana cara menjawab
pertanyaan saat wawancara (kerja) agar tidak canggung jika waktunya nanti.
1.2
Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang, maka dapat
dibatasi masalah sebagai berikut ;
A. Persiapan apa saja yang
dibutuhkan sebelum dan saat wawancara?
B. Pertanyaan – pertanyaan apa
yang sering diajukan dalam wawancara?
C. Tips Sukses apa saja yang
ada dalam wawancara kerja?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Persiapan sebelum dan saat wawancara
Persiapan untuk interview ini menjadi lebih
terasa pentingnya ketika kita melihat sifat dasar dari tes wawancara kerja.
Dalam interview, tidak hanya Anda diminta untuk menjual (kompetensi) diri dalam
lingkungan yang kompetitif, namun juga dituntut untuk bisa mengkompres
bongkahan informasi yang panjang lebar serta beragam dalam bentuk yang: rapi,
runtut, padat namun tetap bisa dimengerti, tidak menimbulkan konotasi negatif,
serta berisi informasi yang interviewer memang ingin dengar.
Wawancara kerja secara
mendasar adalah aktivitas yang jarang dilakukan, sehingga kebanyakan orang
tidak cukup familiar dan tentu akan canggung dalam menghadapinya. Tidak hanya
itu, kebanyakan orang Indonesia masih sungkan untuk mengatakan perihal
semisal,”Saya ahli dalam melakukan A, dalam menjual XYZ”. Bagi banyak orang,
tes wawancara kerja menjadikannya melakukan hal-hal/tindakan yang tidak biasa
dilakukan dalam keseharian. Oleh karenanya, persiapan menjadi prasyarat yang
wajib.
1.
Persiapan yang harus dilakukan sebelum dan saat wawancara adalah :
1.
Buatlah sebuah riset mengenai organisasi/perusahaan dan pekerjaan
tersebut
- Cari
tahu sebanyak mungkin informasi tentang organisasi yang akan anda masuki,
termasuk struktur organisasi atau perusahaan, produk-produk dan servis apa
yang mereka tawarkan, siapa saja pelanggan dan kompetitornya, dan dimana
lokasi kantor pusatnya.
- Pelajari
secara menyeluruh deskripsi dari iklan dan posisi yang ditawarkan
tersebut.
- Uji
dan tentukan fokus utama, tantangan, kendala, kesempatan, tugas-tugas dan
kewajiban yang tercakup di dalamnya. Memahami semua hal tersebut di atas
akan membantu anda dalam memprediksi pertanyaan-pertanyaan yang akan
diajukan didalam wawancara dan kesiapan tersebut akan membantu
memperlihatkan bahwa anda memiliki kompetensi yang tepat untuk sukses
memainkan peran yang ditawarkan dalam pekerjaan ini.
2.
Ajukan pertanyaan sebelum wawancara.
Untuk membantu persiapan wawancara, bicaralah dengan contact person
dalam perusahaan tersebut atau, jika anda akan berhubungan dengan perusahaan
perekrutan (recruitment firm), bicaralah langsung dengan konsultan rekrutmen
yang menangani lowongan tersebut. Beberapa pertanyaan yang akan membantu anda
diantaranya adalah:
- Siapakah
nama-nama dari anggota tim seleksi dan apa jabatan (job title) mereka
- Dalam
format seperti apakah wawancara akan dilaksanakan?
- Berapa
lamakah wawancara tersebut akan berlangsung?
- Apakah
saya perlu menampilkan sesuatu pada saat wawancara (mis., presentasi,
studi kasus)?
- Apakah
saya perlu membawa sesuatu untuk wawancara?
- Skill,
pengetahuan dan pendidikan seperti apa yang harus dimiliki oleh seorang
kandidat yang ideal?
- Adakah
informasi lain mengenai posisi tersebut yang sepertinya penting untuk anda
ketahui?
- Mengapa
posisi tersebut kosong?
- Adakah
informasi tertulis lain tentang departemen tersebut?
- Adakah
bagan susunan organisasi dari departemen atau tim yang mungkin akan anda
masuki tersebut?
Tapi tidak semua perusahaan bersedia
atau dapat menyediakan informasi ini sebelum wawancara berlangsung. Kadang
pewawanca atau tim pewawancara mungkin belum akan dipilih sampai tiba hari
wawancara, atau kadang perusahaan memilih untuk tidak menyebarkan informasi ini
kepada para pelamar. Tidak ada salahnya menanyakan informasi ini dengan sopan
dan professional.
3.
Prediksi dan siapkan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan wawancara
Para kandidat seringkali khawatir kalau-kalau pikiran mereka akan
tiba-tiba kosong pada saat wawancara berlangsung. Mempersiapkan wawancara,
dengan menggunakan sedikit metode dan struktur, akan membantu memengatasi
ketakutan dan kekhawatiran dalam hal ini.
a) Pelajari kembali kriteria seleksi untuk perusahaan (dan
posisi) yang anda lamar.
b) Pelajari kembali pertanyaan-pertanyaan wawancara yang
bersifat tipikal atau biasa ditanyakan (mengaculah kepada contoh-contoh pertanyaan
yang bersifat competency-based dan pertanyaan wawancara tradisional)
c) Tulislah pertanyaaan-pertanyaan yang kira-kira akan
diajukan, berdasarkan kriteria seleksi dan deskripsi posisi pekerjaan. Sebagai
contoh, jika anda tahu bahwa leadership atau kepemimpinan adalah sebuah
kompetensi yang sangat penting untuk jabatan ini, posisikan diri anda sebagai
pewawancara dan pikirkan pertanyaan-pertanyaan apa sajakah yang akan dapat
menguji leadership skill dari para kandidat potensial.
d) Pikirkan jawaban ideal anda dari setiap pertanyaan
diatas, buatlah catatan berisi garis besar jawaban anda dalam bentuk note
singkat atau poin-poin (bullet points). Tulislah beberapa kata kunci dan
kalimat kunci yang dapat memancing detail jawaban yang ada di kepala anda, sehingga
anda dapat memberikan jawaban yang lengkap, relevan dan berkesan untuk
pewawancara.
e) Untuk wawancara competency-based atau wawancara
behaviourally-based yang berhubungan dengan kepribadian, pikirkan mengenai
pekerjaan anda sebelumnya dan bagaimana peran-peran dalam pekerjaan lama
tersebut dapat menunjukkan pewawancara bahwa anda mempunyai skill/kompetensi
yang mereka cari.
f) Bahkan jika anda tidak diberikan pertanyaan bersifat
competency-based atau behaviourally-based, masukkan contoh-contoh spesifik dan actual
sebagai bagian dari jawaban anda karena hal ini akan memberikan bukti nyata dan
dapat dengan jelas mendemonstrasikan skill, kemampuan, pengalaman, pengetahuan
dan prestasi anda.
4.
Persiapkan pertanyaan untuk Pewawancara
Bertanyalah kepada pewawancara untuk menunjukkan ketertarikan anda
terhadap arah dan kesuksesan perusahaan atau organisasi dimana anda melamar dan
hubungkan dengan bagaimana kontribusi anda dapat menjadi sebuah nilai tambah.
Pertanyaan anda harus mendemonstrasikan pengertian yang jelas dan up-to-date
mengenai arah dan goal strategis dari perusahaan tersebut. Hindari
pertanyaan langsung tentang gaji, jam kerja, cuti, pelamar lain dan bonus.
5.
Penampilan dan pembawaan
- Pakaian
harus pas dibadan, tidak rusak, dan disetrika dengan rapi. Paling baik
mengenakan setelan jas. Sepatu, sabuk dan tas harus dalam keadaan bersih
dan tidak rusak. Perhiasan, tas dan aksesori rambut yang sederhana akan
lebih baik. Biasanya dasi harus terlihat professional dan konservatif.
Hindari dasi dengan motif terlalu mencolok, motif kartun atau bersifat
humor, dan kotor atau bernoda.
- Simpan
dan matikan semua aksesori elektronik (handphone, pager, dll). Matikan
juga alarm di jam tangan anda.
- Jaga
penampilan anda untuk selalu bersih, rapi, dan sederhana. Perhatikan
detail yang mungkin terjadi seperti rambut yang terjuntai, cat kuku yang
rusak dan kuku tangan yang kotor. Pastikan aftershave / parfrum yang anda
kenakan tidak menyengat karena ada orang yang sangat sensitive terhadap
bau-bauan dari produk semacam itu.
6.
Mengawali wawancara dengan percaya diri
- Wawancara
dapat dikatakan berhasil atau gagal hanya dalam lima menit pertama. Jika
anda tampak percaya diri dan antusias sejak awal, jawaban-jawaban yang
anda ungkapkan kemungkinan besar akan mendapat penilaian positif, karena
persepsi tentang informasi yang diterima oleh seseorang seringkali
diwarnai oleh perasaan atau kesan yang mereka dapatkan dari anda.
- Bahasa
tubuh anda juga memberikan pesan-pesan tertentu terhadap pewawancara.
Ketika anda menyapa pewawancara sapalah dengan senyuman dan jabatan tangan
yang percaya diri dan ramah. Jabatan tangan yang lemah dapat memberikan
impresi tentang orang yang kurang tegas atau kurang percaya diri.
- Ingatlah
bahwa pewawancara juga manusia, jadi bicaralah kepada mereka. Perhatikan
respon mereka, monitor bahasa tubuh mereka, pikirkan mengenai perspektif
mereka. Coba untuk menikmati pengalaman ini! Kontak mata dan senyum yang
tulus akan membantu anda dalam proses ini.
- Tunggulah
sampai dipersilahkan terlebih dahulu, sebelum anda duduk.
- Jaga
kontak mata yang pantas selama wawancara berlangsung. (Jangan menatap
terlalu berlebihan atau terlalu sering membuang pandangan. Lihat ke arah
pewawancara)
- Dengarkan
apa yang disampaikan oleh pewawancara anda tentang perusahaan dan peran
yang akan anda jalankan di dalamnya. Cobalah untuk selalu memperlihatkan
ketertarikan anda terhadap posisi tersebut.
7.
Menjawab pertanyaan
- Dengarkan
dengan baik pertanyaan (para) pewawancara dan klarifikasi pertanyaan yang
diajukan jika anda tidak mengerti. Anda tidak akan dapat menjawab dengan
tepat jika tidak memahami pertanyaan yang diajukan. Pendekatan “bucket
approach” (mis., mengatakan semua yang anda ketahui seputar pertanyaan
tersebut) jarang dapat menjawab pertanyaan dengan tepat. Cari tahu
pertanyaan yang lebih spesifik sehingga anda dapat menjawabnya lebih tepat
dan terarah.
- Cobalah
untuk menghubungkan jawaban anda dengan perusahaan dan requirement atau
syarat dari posisi yang anda lamar (mis., untuk menjawab pertanyaan
mengenai teamwork skill, berikanlah contoh-contoh yang mendemonstrasikan
skill anda lalu hubungkan dengan kemampuan teamwork yang dibutuhkan dalam
posisi tersebut.
8.
Akhiri wawancara anda dengan percaya diri
Ajukan
pertanyaan cerdas yang anda persiapkan sebelum wawancara berlangsung, seperti
pada banyak kasus, pewawancara akan memberikan anda kesempatan untuk mengajukan
pertanyaan atau memberikan komentar atau tanggapan di akhir wawancara. Jika
anda punya hal penting untuk ditambahkan mengenai kecocokan anda dengan posisi
yang ditawarkan, sampaikanlah disini.
Jika
ada hal-hal tertentu yang anda cari dalam suatu pekerjaan dan belum disebutkan
dalam wawancara, tanyakanlah. Sebagai contoh:
- Adakah
hal-hal yang harus saya pelajari?
- Bagaimanakah
performa saya diukur?
- Sebagaimana
kuat oposisi perusahaan anda? (Anda harus sudah mencari tahu siapa
competitor utama mereka)
- Adakah
hal-hal yang unik mengenai jabatan yang anda lamar dalam perusahaan
tersebut?
- Apakah
rencana masa depan perusahaan?
- Induksi dan
training apa saja yang biasa diadakan?
B. Pertanyaan yang sering diajukan
dalam wawancara
Berikut
ini adalah 17 pertanyaan yang paling sering diajukan dalam wawancara kerja,
beserta cara menjawabnya dengan cerdas. Meskipun begitu, bukan berarti Anda
mutlak menjawab pertanyaan seperti ini. Anda bisa menyesuaikan atau
mengembangkannya sendiri, sesuai dengan pengalaman atau kondisi Anda saat ini.
Pertanyaan 1: "Tolong
jelaskan tentang diri Anda?"
Contoh jawaban yang paling
baik: Saya pernah bekerja di bidang costumer service selama 3 tahun. Dalam pekerjaan
terakhir, saya mempunyai tim yang berangotakan 5 orang, saya memiliki kemampuan
komunikasi yang sangat baik dan kemampuan antarpersonal, dan itulah yang
memungkinkan saya bekerja dengan orang banyak pada beragam tingkatan. Latar
belakang saya meliputi pengalaman kerja di perushaan besar dan kecil.
Keunggulan saya adalah kemampuan organisasi dan mengkoordinasikan proyek untuk
memastikan agar tenggat waktu terpenuhi.
Jawaban ini cukup baik
karena menyajikan ringkasan yang baik tentang apa yang harus Anda tawarkan. Si
pewawancara mengetahui berapa tahun pengalaman Anda, jenis perusahaan di mana
Anda pernah bekerja, dan apa ang menjadi keunggulan Anda berkaiitan dengan
pekerjaan itu. Jawaban itu juga menunjkkan kombinasi ang baik antara
pengetahuan Anda, watak kepribadian dan kemampuan Anda.
Pertanyaan 2: "Mengapa
Anda meninggalkan atau berniat meninggalkan pekerjaan terakhir Anda?"
Contoh jawaban yang paling
baik: Perusahaan melakukan reoganisasi, dan bagian saya dihapus. Pekerjaan
mulai membingungkan, dan itu tidaklah sesuatu yang mengejutkan. Saya menyukai
pekerjaan dan orang-orang yang bekerja dengan saya, sehingga saya berharap hal
ini jangan sampai mempengaruhi kami, tetapi sayangnya kami semua harus pergi.
Saya akan mencari pekerjaan yang sama dengan pekerjaan itu.
Inilah jawaban yang
terbaik, karena memiliki nada yang mantap. Anda tidak mengharapakan situasi ini
terjadi. Anda memberikan penjelasan yang sederhana namun dapat dimengerti,
dengan keputusan Anda terhadap situasi yang tidak menguntungkan.
Pertanyaan 3: "Mengapa
Anda ingin bekerja di perusahaan ini?"
Contoh jawaban yang paling
baik: Saya melakukan riset dan memilih perusahaan-perusahaan yang paling
membuat saya tertarik, dan perusahaan Anda berada di puncak daftar saya. Saya melakukan
riset berdasarkan reputasi perusahaan, realibilitas produk, dan stabilitas
industri. Demikian juga bagaimana karyawan-karyawan mereka memandang pekerjaan
di perusahaan itu. Saya melakukan pekerjaan terbaik saya saat tujuan dan
nilai-nilai saya selaras dengan tujuan dan nilai-nilai perusahaan itu. Saya
tahu saya dapat menyesuaikan diri dengan budaya kerja perusahaan dan memilki
banyak kontribusi.
Inilah jawaban yang paling
kuat,karena menggambarkan perencanaan dan kontrol dari diri Anda. Bukan sekedar
"ada lowongan, saya melamar". Anda menunjukkan bahwa Anda mengetahui
apa yang Anda inginkan dan bagaimana Anda mendapatkannya. Anda memilih
perusahaan ini dengan melakukan suatu riset dan memeriksa bagaimana karyawan
menilai perusahaan ini. Jawaban ini menunjukkan keyakinan pada keahlian dan
kemampuan Anda untuk menyesuaikan diri dengan budaya kerja perusahaan tersebut.
Namun perlu Anda ingat, Anda jangan terlalu berlebihan, karena bisa menimbulkan
masalah besar seperti halnya kekurangan percaya diri.
Pertanyaan 4: "Apa
tujuan yang hendak Anda capai?"
Contoh jawaban yang paling
baik: Saya membagi tujuan ke dalam tujuan-tujuan jangka pendek, dengan tujuan
jangka panjang. Saat ini saya mencari sebuah posisi dalam sebuah perusahaan
dengan catatan prestasi yang solid. Saya ingin memberikan kontribusi
pengalaman-pengalaman saya di bidang ini. Tujuan jangka panjang akan
berpengaruh pada perjalanan karir yang ada di perusahaan ini. Singkatnya, saya
ingin berkembang secara pasti dalam sebuah perusahaan.
Jawaban ini sangat bisa
diterima, karena ini adalah pertanyaan terbuka, tidak ada jawaban benar ataupun
salah. Jawaban ini adalah terbaik karena ia terbuka bagi kesempatan-kesempatan
yang memberikan ruangan bagi pertumbuhan, namun tidak membuat tujuan-tujuan
Anda tampak tidak realistis, kaku, atau spesifik.
Pertanyaan 5: "Apa
keunggulan Anda?"
Contoh jawaban yang paling
baik: Keunggulan saya adalah perpaduan antara keahlian teknis dan kemampuan
untuk bekerja dengan berbagai pelanggan. Saya memandang diri saya seorang ahli
pengumpul data, tetapi apa yang membuat daya saing saya adalah kemampuan
bekerja secara langsung dengan para pelanggan dan mencari akar persoalan. Saya
mampu membagi masalah-masalah kompleks menjadi konsep dengan bahasa yang
sederhana dan dapat dimengerti oleh para pelanggan.
Ini adalah jawaban yang
paling kuat, karena ia memberikan gambaran yang luas tentang apa yang Anda bawa
untuk posisi tersebut. Bukan hanya yang disyaratkan keahlian teknis-tetapi juga
nilai tambah dari kemampuan Anda untuk bekerja secara langsung dengan konsumen.
Demikian juga kemampuan yang kuat untuk menyampaikan informasi teknis dalam
konteks makna yang sederhanadalam ketatnya persaingan kerja. Sangatlah perlu
bagi Anda memikirkan keunggulan Anda lebih dari sekedar memenuhi kualifikasi.
Apalagi yang dapat Anda tawarkan yang tidak dapat ditawarkan oleh kandidat
lain.
Pertanyaan 6: "Apa
kelemahan terbesar Anda?"
Jawaban yang paling baik: Kelemahan
bukan sesuatu yang saya risaukan. Saya tahu, saya dapat meningkatkan kesabaran
saya di saat bekerja dengan orang-orang yang tidak memiliki kesamaan langkah
dengan saya. Yang saya lakukan sekarang adalah dengan cara membantu rekan-rekan
tim yang memiliki masalah. Saya justru dapat bergerak lebih maju daripada
menjadi seorang yang frustasi dan akhirnya tidak mampu melakukan apa-apa.
Di dalam jawaban ini
terdapat penjelasan-penjelasan yang sangat jujur. Saat pemikiran ke depan
tertuang dalam jawaban ini. Jawaban ini juga menunjukkan keinginan Anda untuk
memperbaiki dan tindakan nyata apa yang Anda butuhkan untuk menyelesaikan
persoalan dalam pekerjaan.
Pertanyaan 7: "Kapan
Anda pernah merasa sangat termotivasi?"
Contoh jawaban yang paling
baik: Tahun lalu saya terlibat dalam sebuah proyek yang sangat mengasyikkan.
Saya ditugaskan untuk bekerja dalam sebuah tim, dan kami harus melakukan
perombakan tenytang sebuah produk yang tidak mendapat sambutan hangat dari para
konsumen. Saya harus bangun pagi-pagi sekali untuk memikirkan bagaimana cara
yang kreatif untuk menyelesaikan masalah ini. Bagian terbesar yang paling
istimewa adalah tim yang bekerja dengan saya. Tim ini dan pemecahan masalah
yang kreatif adalah hal yang paling berkesan dalam memberikan motivasi kepada
saya.
Jawaban ini sangat kuat
karena dipaparkan dengan spesifik. Anda dapat merasakan antusiasme, motivasi
yang kuat dan kepuasan. Coba Anda pikirkan saat Anda terakhir kali merasa
termotivasi. Nah, bagaimana rasanya
Pertanyaan 8:
"Bagaimana Anda menggambarkan kepribadian Anda?"
Contoh jawaban yang baik: Saya
orang yang memiliki motivasi yang tinggi jika menemui masalah dan tantangan
yang menurut saya baru saya alami. Saya dapat "berlari" lebih kencang
dari siapapun yang saya kenal. Saya memiliki catatan kesuksesan yang telah
terbukti dalam hal menepati tenggat waktu. Sikap saya terhadapa pekerjaan
adalah apapun akan ditempuh, agar pekerjaan selesai dengan baik. Siapapun orang
yang pernah bekerjasama dengan saya dalam sebuah tim akan mengatakan bahwa saya
orang sangat mendukung semangat tim.
Jawaban ini sangat tepat.
Anda harus selalu ingat, setiap anda menjelaskan keunggulan Anda, harus
disertai dengan bukti yang nyata, dan tidak hanya mementingkan diri Anda
sendiri. Anda berhasil karena ada orang lain yang mendukung Anda, Anda harus
menyadari hal itu.
Pertanyaan 9: "Apakah
Anda pernah dipecat?
Contoh jawaban yang baik:
Salah seorang anggota tim kerja melapor kepada saya,bahwa telah melakukan
kesalahan yang fatal, sehingga menyebabkan kerugian perusahaan yang cukup
besar. Karena saya adalah atasannya, kami berdua dipecat. Pada awalnya saya
pikir ini tidak adil, namun saya menyadari bahwa orang itu berada di bawah
pengawasan saya, dan saya bertanggung jawab penuh atas apa yang terjadi. Saya
telah meletakkan kejadian itu di belakang, dan kini saya sedang melangkah ke
depan untuk mencari peluang baru.
Jawaban yang singkat dan
jujur, itulah yang dicari dari suatu perusahaan. Ini tentu bukan suatu
kebanggaan, namun dari pihak pewawancara lebih cenderung menilai dari sisi
kejujuran Anda, Anda menyadari dan berusaha untuk tetap maju. Perlu diketahui,
perusahaan lebih sulit mencari karyawaan yang jujur, daripada karyawan yang
pintar.
Pertanyaan 10:
"Pengalaman apa yang Anda milki, sehingga Anda merasa memenuhi syarat
untuk posisi ini?"
Contoh jawaban yang paling
baik: Dengan pengalaman empat tahun bekerja di bidang elektronika, saya telah
bekerja pada tipe-tipe sistem yang dibutuhkan bagi pekerjaan ini. Keunggulan
saya adalah pada keahlian kepemimpinan yang saya miliki. Saya telah menjdi
pengawas para teknisi dengan jadwal. Jika Anda bertanya pada para anggota
tentang diri saya, mereka akan mengatakan saya selalu ada manakala mereka
membutuhkan saya. Saya sangat mudah beradaptasi dan telah bekerja sampai 70 jam
dalam sepekan sehingga kami dapat menepati tenggat waktu.
Ini adalah jawaban yang paling
kuat. Jawaban ini memberikan gambar yang luas tentang diri Anda dan bagaimana
keahlian-keahlian yang Anda punya akan memenuhi apa yang ditanyakan oleh
pewawancara. Di siini dijelaskan contoh dari kelebihan Anda di bidang
teknologi, keahlian kepemimpinan dan kesediaan Anda untuk melakukan "apa
pun agar pekerjaan Anda selesai dengan baik." Adanya dukungan dari pihak
ketiga dari orang-orang yang pernah bekerjasama dengan Anda sangat membantu
Anda.
Pertanyaan 11:
"Mengapa begitu lama Anda baru menemukan sebuah pekerjaan?"
Contoh jawaban yang baik: Saya
benar-benar tidak yakin. Saya punya latar belakang yang sangat bagus dengan
pengalaman empat tahun di industri ini dan pengetahuan mengenai beberapa
program perangkat lunak. Saya tahu bahwa di luar sana banyak yang memilki
keahlian yang serupa, namun yang membedakan saya adalah kemampuan saya dalam
menjalin hubungan dan bekerja dengan peleanggan dari beragam latar belakang.
Dengan memilki kombinasi keahlian teknis dan keahlian bergaul dengan orang telah
membantu saya untuk maju.
Ini adalah jawaban yang
paling jujur,jawaban ini juga mengelak dari pertanyaan dan fokus pada apa yang
Anda tawarkan, khusunya apa yang membedakan diri Anda dari semua orang lain
yang sedang melamar pekerjaan. Membicarkan tentang apa yang dapat Anda berikan
pada pekerjaan ini, bukannya apa yang telah Anda tempuh untuk sampai pada tahap
tes wawancara ini adalah sebuah teknik yang baik.
Pertanyaan 12:
"Bagaimanakah atasan Anda sekarang atau mantan atasan Anda akan memberikan
gambaran tentang
kinerja Anda?"
Contoh jawaban yang baik:
Saya dan atasan saya yang terakhir memiliki kepribadian yang berbeda, dan
kadang hal itu menimbulkan konflik. Saya pikir dia akan mengatakan bahwa di
atas semua itu adalah seorang profesional dalam hal berhubungan dengan
pelanggan, baik internal maupun eksternal. Dia juga akan mengatakan kepada Anda
bahwa saya menepati semua tenggat waktu yang diberikan.
Jawaban ini cukup baik,
karena menunjukkan adanya keahlian dalam berkomunikasi dan bergaul dengan orang
lain.dan orang adalah sosok yang dapat diandalkan dan menepati tenggat waktu,
yang mana itu adalah suatu hal yang baik, tapi akan lebih sempurna jika
diperkuat dengan contoh.
Pertanyaan 13: "Apa
yang Anda ketahui tentang perusahaan ini?"
Contoh jawaban yang baik: Saya
telah melakukan riset atas perusahaan ini dan memeriksa tujuan yang Anda
nyatakan beserta ide-idenya, nilai-nilai dan prinsip-prnsip yang Anda
dukung.Saya sangat akrab dengan produk Anda dan perusahaan pesaing Anda. Saya
meneliti latar belakang kedua orang pendiri perusahaan ini dan menyusuri jejak
karirdan keberhasilan mereka. Saya tahu saya sangat tertarik untuk bergabung
dengan perusahaan ini.
Jawaban ini sangat baik,
karena sekaligus mendemonstrasikan kemampuan yang dimiliki,bukan hanya
melakukan riset atas perusahaan tersebut, namun menggali lebih dalam tentang
pendirinya,pesaingnya,produk-produk mereka.
Pertanyaan 14:"Coba
Anda gambarkan gaya kepemimpinan Anda?
Contoh jawaban yang baik: Jika
Anda menanyakan kepada anggota tim kerja saya, mereka akan megatakan bahwa saya
adalah orang yang akrab dan terbuka. Saya berusaha untuk selalu ada. Tujuan
saya adalah untuk mengenali kekuatan orang-orang. Baru-baru ini saya
mempromosikan seseorang anggota tim yang mulanya adalah seorang karyawan yang
bermasalah,namum melalui suatu pelatihan secara pribadi dari saya, disertai
dengan kemauan dari dirinya untuk menambah waktu, kini dia telah menjadi
seorang yang berhasil.
Jawaban ini sangat
kuat,karena memberikan contoh spesifik dan dukungan tidak langsung dari tim
Anda. Ini merupakan teknik yang baik untuk digunakan manakala Anda sedang
menjawab sebuah pertanyaan subjektif seperti pertanyaan ini. Hal ini juga
menunjukkan adanya sebuah komitmen yang tulus pada anggota tim kerja dan
membiarkan mereka tahu bahwa pekerjaaan mereka dihitung dalam gambaran yang
lebih luas dan memberikan contoh spesifik tentang bagaimana Anda melakukannya.
Pertanyaan 15: "Bagi
Anda hal apakah yang terpenting dalam suatu pekerjaan/ perusahaan?"
Contoh jawaban yang baik: Hal
yang pertama kali saya cari adalah kepuasan kerja. Maksud saya adalah sebuah
perasaan bahwa pekerjaan saya ini faktanya adalah penting. Saya juga mencari
pekerjaan yang memiliki peluang untuk berkembang. Saya ingin tumbuh bersama
perusahaan itu. Saya ingin membina hubungan yang menyenangkan dengan
teman-teman sekerja saya. Saya menghabiskan banyak waktu pada pekerjaan saya
dan ingin hal itu menjadi sebuah pengalaman yang baik.
Jawaban ini sangat kuat
karena menawarkan nilai-nilai lebih luas. Kepuasan kerja menduduki nilai bagi
hampir semua pelamar kerja. Karena Anda menerangkan arti kepuasan kerja bagi
Anda, pewawancara memiliki ide yang lebih baiktentang minat karir Anda. Bacalah
pada iklan lowongan kerja dan tentukanlah nilai-nilai apa yang terpenting di
perusahaan tersebut. Ini adalah peluang untuk membuat pewawancara mengetahui
bahwa Anda akan "merasa cocok" dan menikmati pekerjaan di sana.
Pertanyaan 16:
"Mengapa kami harus menerima Anda?"
Contoh jawaban yang baik:
Jika Anda bandingkan antara kualifikasi yang saya miliki dengan persyaratan
yang Anda butuhkan, akan Anda lihat bahwa saya orang yang sangat cocok untuk
menduduki posisi tersebut. Anda sedang mencari seseorang yang memiliki
pengalaman bertahun-tahun dan keahlian yang saya miliki di bidang ini,
disamping itu saya memiliki keahlian menulis yang sangat baik. saya mempunyai
kemampuan untuk bekerja dengan beragam orang dari semua lapisan.
Ini adalah jawaban yang
paling kuat. Cara terbaik untuk mempengaruhi pewawancara bahwa Anda adalah
orang terbaik untuk menduduki pekerjaan itu adalah dengan menampilkan diri
sebagai orang yang paling cocok dengan persyaratan yang diperlukan sedekat
mungkin. Buatlah agar mereka mengetahui bahwa Anda adalah orang yang cocok
dengan mengatakan kepada mereka tentang keahlian-keahlian Anda, khususnya pada
area-area spesifik yang dibutuhkan.
Pertanyaan 17: "Berapa
gaji yang Anda minta untuk posisi ini?"
Contoh jawaban yang paling
baik: Saya benar-benar membutuhkan informasi yang lebih dalam lagi tentang
pekerjaan ini dan tunjangan-tunjangan lainnya sebelum saya bisa menyatakan
angkanya. Saya rasa setelah saya mendapatkan fakta-faktanya kita dapat membuat
kesepakatan soal angkanya. Bisakah Anda memberitahukan saya rentang gaji yang
telah Anda anggarkan untuk posisi ini?
Ini adalah inti pertanyaan
dari semua wawancara kerja. Pertanyaan ini bisa meluluskan Anda atau
menggagalkan Anda. Jawaban ini adalah yang paling kuat karena Anda menunda
menjawab perbincangan soal gaji itu hingga tersedia fakta-fakta yang lebih
banyak. Pihak pemberi kerja pun juga diberi beban dengan menanyakan berapa
rentang yang telah dianggarkan. Sebelum Anda memiliki pemahaman yang menyeluruh
mengenai tanggung jawab pekerjaan tersebut dan rentang gaji yang yang dibuat
bagi seseorang yang memiliki latar belakang pengalaman seperti Anda, Anda tidak
bisa memberikan angka yang akurat kepada pewawancara.
C.
Tips Sukses dalam wawancara
kerja
Keberhasilan dalam wawancara bukan
semata-mata karena peristiwa yang terjadi secara spontan, akan tetapi ada
beberapa kiat-kiat untuk mencapainya agar kita sukses dan bia diterima di
perusahaan yang kita inginkan. Ada beberapa cara dalam mengahadapi wawancara
kerja, dibawah ini saya akan mengemukakan beberapa tips yang saya temukan,
tips-tips itu antara lain :
1. Ceritakan tentang diri anda
Erina Collins, seorang agen rekruitmen di Los Angeles
menyatakan seringkali ada perbedaan yang mengejutkan antara ketika kita membaca
lamaran seseorang dengan saat berhadapan dengan si pelamar.“Pengalaman
menunjukkan, surat lamaran yang optimis tidak selalu menunjukkan bahwa
pelamarnya juga sama optimisnya,” kata Erina. Ketika pewawancara menanyakan hal
yang sederhana seperti “Di mata anda, siapa anda?” atau “Ceritakan sesuatu
tentang anda”, banyak pelamar menatap pewawancaranya dengan bingung dan lalu
seketika menjadi tak percaya diri.
“Saya merasa biasa-biasa
saja” atau “tak banyak yang bisa saya ceritakan tentang diri saya” seringkali
menjadi jawaban yang dipilih pelamar sebagai upaya merendahkan diri. Selama ini
banyak artikel karir konvensional yang menyarankan agar anda sebaiknya
merendahkan diri sebisa mungkin, sebagai upaya mencuri hati si pewawancara. Tapi
ini jaman modern. Jawaban yang terlalu merendah dan banyak basi-basi hanya menunjukkan
bahwa anda sebenarnya tidak yakin dengan diri anda. Dan perusahaan masa kini
tidak butuh karyawan seperti itu,” tegas Erina.
Pengalaman Eliana Burthon,
staf humas sebuah hotel berbintang di
New York mungkin menarik untuk disimak. Ketika pewawancara memberinya satu
menit untuk bercerita tentang dirinya, Eliana mengatakan “Saya Eliana Burthon, anak
pertama dari lima bersaudara. Sejak SMA, saya aktif di Koran sekolah. Disitu
saya menulis, mewawancarai orang-orang di sekitar saya dan berhubungan dengan
mereka. Dari situ saya sadar alangkah menariknya bisa bertemu dengan orang
banyak, berdiskusi dan mengetahui banyak hal dari mereka. Diluar itu, saya
senang musik, membaca dan traveling. Ketika kuliah, saya sering menulis
pengalaman jalan-jalan saya, atau sekedar memberi referensi kaset yang sedang
laris untuk koran kampus saya. Meski tak memberikan jawaban yang berbunga-bunga,
apa yang diungkapkan Eliana tentang dirinya menunjukkan bahwa dirinya terbuka,
ramah dan punya rasa ingin tahu. “Jawaban itu cerdas dan efektif untuk menggambarkan
bagaimana dia menyatakan secara implisit bahwa dirinya merasa layak ditempatkan
di posisi yang diincarnya. Pewawancara butuh jawaban seperti itu. Cukup
singkat, tapi menunjukkan optimisme yang alamiah,” kata Erina Collins.
Kalau anda dipanggil untuk
wawancara, sebisanya persiapkan diri dengan baik. Rasa percaya diri dan
menunjukkan bahwa anda menjadi diri sendiri adalah yang terpenting. Pewawancara
tidak butuh jawaban yang berbunga-bunga, berapi-api apalagi munafik. Pada
kesempatan pertama, mereka biasanya ingin melihat bagaimana si pelamar
menghargai diri sendiri. Sebab itu, buatlah beberapa poin tentang kemahiran
anda, hal-hal yang anda sukai dan inginkan untuk masa depan anda. Kalau telah
menemukan poin -poin itu, berlatihlah mengemukakan semua itu dalam sebuah
jawaban singkat yang cerdas dan optimis.
2. Hati-hati pertanyaan jebakan
Siapapun idealnya tak suka
menjawab pertanyaan-pertanyaan yang memojokkan. Tapi begitulah kenyataannya
ketika anda diwawancara. Seringkali banyak hal tak terduga yang dilontarkan si
pewawancara dan membuat anda seringkali kelepasan bicara. Dalam hal ini, Erina
memberi contoh pengalamannya ketika mewawancarai seorang pelamar tentang
mengapa ia memutuskan pindah kerja.
“Ketika itu saya tanya ‘apa
yang membuat anda memutuskan pindah kerja? tadi anda bilang, lingkungan
kerjanya cukup nyaman kan?’ dan pelamar itu menjawab ‘saya tidak suka bos saya.
Seringkali ia membuat saya jengkel dengan pekerjaan-pekerjaan tambahan dan
itupun tidak membuat gaji saya naik. ’Saya lalu berpikir, apa yang akan dia
katakan jika suatu saat keluar dari perusahaan saya tentulah tak beda buruknya
dengan apa yang dia ungkapkan pada saya tentang perusahaan lamanya,” ungkap
Erina.
Poinnya, taktislah dalam
memberi jawaban. Jangan pernah memberi jawaban yang menjelekkan tempat kerja
anda yang lama atau apapun yang konotasinya negatif. Lebih baik kalau anda menjawab
“saya menginginkan ritme kerja yang teratur dan terjadwal. Mengenai gaji,
sebenarnya di tempat kerja yang lama tak ada masalah, tapi tentu saya senang
kalau ada peluang untuk peningkatan gaji.” Atau kalau anda ditanya tentang
kelemahan anda, lebih baik tidak menjawab “saya sering telat dan lupa waktu.”
Tetapi jawablah lebih taktis, misalnya “kadang saya memang pelupa, tetapi beberapa
waktu ini sudah membaik karena saya selalu mencatat segalanya di buku agenda.”
atau “saya sering kesal kalau kerja dengan rekan yang lamban, tetapi sebisanya
kami berdiskusi bagaimana caranya menyelesaikan kerja dengan
lebih cepat.”
Dalam wawancara, si
pewawancara selalu berupaya mengorek sedapat mungkin tentang kepribadian
pelamar. Kadang pertanyaan sepele seperti “Sudah punya pacar? Ada niat menikah dalam
waktu dekat?” sering ditanggapi buru-buru oleh si pelamar dengan menjawab
misalnya “Sudah, rencananya kami akan menikah akhir tahun ini.” Padahal,
menurut Erina, jawaban itu bisa jadi penutup peluang kerja anda. “Perusahaan
selalu ingin diyakinkan bahwa calon karyawannya hanya akan fokus pada pekerjaan
mereka, terutama pada awal masa kerja. Jawaban bahwa anda akan menikah dalam
waktu dekat justru menunjukkan bahwa perusahaan bukanlah fokus anda yang
sebenarnya, tetapi hanya seperti selingan,” ujar Erina sambil menambahkan bahwa
akan lebih baik kalau anda menjawab “sudah, tapi sebenarnya saya ingin
mempunyai pengalaman kerja yang cukup sebelum memutuskan untuk menikah.”
3. Semangat dan bahasa tubuh
Dalam wawancara kerja,
penampilan memang bukan nomor satu tetapi menjadi pendukung yang ikut menentukan.
Karena itu selain berpakaian rapi, tidak seronok, mencolok atau banyak pernik,
tunjukkan bahasa tubuh yang baik. Jangan pernah melipat tangan di dada pada
saat wawancara, karena memberi kesan bahwa anda seorang yang kaku dan defensif.
Idealnya, tangan dibiarkan bebas untuk mengekspresikan kata-kata anda, tentu
saja dengan tidak berlebihan.
Selama wawancara
berlangsung, buatlah kontak mata yang intens. Pelamar yang sering membuat
kontak mata menunjukkan keinginan untuk dipercaya serta kesungguhan memberikan
jawaban. Rilekslah dan sesekali tersenyum untuk menunjukkan bahwa anda pribadi
yang hangat. Umumnya, perusahaan menyukai pelamar yang menyenangkan. Kurangi
kata-kata “saya merasa…” atau “saya kurang…” dan sebaiknya gunakan “saya
pikir…”, “menurut pendapat saya..”, “saya yakin…”, “saya optimis…”. Kata-kata
“saya merasa …” atau “saya kurang…” mengesankan anda lebih sering menduga, menggunakan
perasaan, tidak terlalu percaya diri dan tidak menguasai persoalan.
4. Cara berpakaian yang baik dalam wawancara
Berpakaian yang “baik” dalam
wawancara memang tidak dapat digeneralisasikan karena setiap perusahaan
memiliki kebiasaan- kebiasaan/budaya perusahaan yang berbeda. Cari informasi
terlebih dahulu tentang perusahaan dan Bapak/Ibu yang akan mewawancarai anda.
Beberapa perusahaan memiliki peraturan atau “kebiasaan” berpakaian secara
formal, tetapi ada juga yang semi formal, atau bahkan ada yang bebas. Hal ini penting,
agar anda tidak dilihat sebagai “orang aneh’, disesuaikan dengan posisi yang
akan dilamar. Bagi pelamar pria disarankan menggunakan kemeja lengan panjang
dan berdasi, tidak perlu menggunakan jas. Berpakaian rapih dan bersih, tidak
kusut. Hal ini memberi kesan bahwa anda menghargai wawancara ini. Namun, ada
beberapa yang perlu diingat, antara lain:
a. Berpakaian dengan warna yang tidak terlalu
menyolok (mis.,mengkilap, ngejreng).
b. Bagi pelamar wanita berpakaian yang tidak terlalu ketat (rok bawah, kancing
baju atasan).
c. Berpakaian dengan disain yang simple (tidak telalu banyak pernik-pernik)
d. Tidak berlebihan dalam menggunakan wangi-wangian dan perhiasan.
5. Berapa gaji yang anda minta ?
Bila dalam wawancara, Anda
ditanya berapa gaji yang anda inginkan, bagaimana cara menjawab pertanyaan itu
dengan baik tanpa menimbulkan kesan bahwa Anda pencari gaji tinggi atau memberi
kesan berapapun imbalan yang diberikan Anda mau. Pada umumnya perusahaan sudah
mempunyai rentang standar gaji untuk jabatan-jabatan yang ditawarkan. Bagi pelamar
untuk posisi yang lebih tinggi dan langka biasanya memiliki kekuatan tawar
menawar yang lebih tinggi. Jadi dalam menjawab pertanyaan tersebut anda harus
memperoleh gambaran dulu imbalan total yang akan anda terima dalam setahun.
Imbalan total adalah gaji
dan tunjangan lain yang diberikan termasuk insentif dan bonus. Selain itu perlu
ditanyakan apakah imbalan yang ditawarkan itu termasuk PPH atau netto. Dalam
menjawab pertanyaan tersebut jawablah imbalan yang anda harapkan setahun.
Berdasarkan harga pasar yang sesuai untuk jabatan tersebut serta nilai tambah
yang anda miliki. Jawablah dengan diplomatis : ” Saya berpendapat perusahaan
ini pasti sudah mempunyai standar imbalan bagi jabatan ini.” Berdasarkan
pengalaman yang saya miliki dan kontribusi yang dapat saya berikan pada
perusahaan ini, saya mengharapkan imbalan yang akan diberikan adalah minimal
Rp. …/tahun ditambah fasilitas-fasilitas lain sesuai dengan peraturan
perusahaan.
Negosiasi mengenai gaji
pada saat ini tidak lagi dipandang tabu oleh sebagian besar perusahaan, namun
anda diharapkan mengumpulkan informasi dulu agar dapat bernegosiasi dengan
baik. Nah, demikian kurang lebihnya tips-tips yang bias dipakai sebagai
referensi jika anda nanti akan mempersiapkan sebuah wawancara kerja.
6.
Tindak Lanjut Setelah Wawancara
Ketika seorang interview selesai maka dia
akan menunjukkannya atau Anda harus dapat mengamatinya. Intinya adalah apabila
penginterview telah selesai Anda jangan memperpanjang lagi sebelum meninggalkan
tempat. Bagaimanapun juga Anda harus betul-betul yakin bahwa Anda telah
mendapat suatu kesimpulan dari interview tersebut bahwa Anda dapat membuat
suatu keputusan ketika ditawarkan pekerjaan tersebut.Segera setelah nterview
selesai akam sangat baik sekali apabila Anda membuat suatu ucapan terimakasih
atas waktu dan pertimbangan yang diberikan.
Hal lain yang perlu
diperhatikan apabila anda telah diinterview dan diterima, namun Anda tidak mau
menerimanya adalah Anda harus segera memberitahukan perusahaan tersebut dan
mengucapkan terima kasih atas tawarannya. Jika Anda belum mendapatkan jawaban
dalam jangka waktu yang seharusnya (seminggu atau sepuluh hari) Anda bisa
menulis atau menelepon serta menanyakan apakah masih dalam proses penerimaan
kerja. Hal ini cukup penting apabila Anda sudah mendapatkan tawaran pekerjaan
dari tempat lain yang lebih menjanjikan.
BAB III
PENUTUP
Seberapa
bagus performa seseorang pada interview akan sangat dipengaruhi oleh seberapa
bagus dia menyiapkan diri untuk itu. Tidak ada jalan singkat untuk melatih
kemampuan interview. Begitu Anda sudah menyiapkan
jawaban yang mantap, Anda perlu duduk, melatihnya hingga lancar, dan
bukan sekedar hafal. Penting sekali untuk melatih jawaban Anda keras-keras,
alih-alih sekedar dilamunin dalam pikiran. Kebanyakan orang menemukan perbedaan
antara apa yang mereka pikirkan dan apa yang benar-benar terucap
dari pikiran itu.
Sukses
Anda dalam interview sangat dipengaruhi bagaimana kemampuan dalam menjual diri
dengan baik ( salesmanship ),
penampilan dan pembawaan Anda, keaktifan dalam bertanya, serta yang paling
penting yaitu cara Anda menjawab petanyaan dari interviewer dengan Taktis,
Cerdas dan Optimis. Siap bersaing di dunia kerja? Yang penting, persiapkan diri
anda dengan baik dan jangan pernah meremehkan pertanyaan sekecil apapun dalam wawancara
kerja. Selamat bersaing!
Demikian
yang dapat saya paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam
makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena
terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada
hubungannya dengan judul makalah ini.
Penulis
banyak berharap para pembaca yang budiman memberikan kritik dan saran yang membangun
kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan penulisan makalah di
kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada
khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya.
DAFTAR PUSTAKA
Winarti, Euis. Pengembangan Kepribadian. Jakarta, Graha Ilmu. 2007
Charles J. Stewart and wiliam B. cash, Jr , Interviewing Principles and Practices 9th
edition. McGraw – Hill Higher Education. 2001
Chandra, Gregorius. Daftar Situs jurnal Ilmiah. Yogyakarta : Andi Offset. 2003
http://watchinginfo.blogspot.com
http://garashinet.blogspot.com/2012/03/persiapan-wawancara-kerja.html
gilland-ganesha.com, buku "Sukses Mendapatkan
Pekerjaan" - Anna T. Yuniarti, S.Psi.